Cara Cerdas Menghadapi Ancaman Badai PHK Industri Hotel Impas Efisiensi Anggaran
Admin Media Sosial JDI | Diposting pada |

Efisiensi anggaran mengejutkan beberapa industri. Salah satunya, industri perhotelan yang dikenal sebagai salah satu sektor penting dalam dunia pariwisata dan perjalanan bisnis. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, industri ini mengalami tekanan besar akibat berbagai faktor seperti pandemi, perubahan pola wisata, serta kebijakan efisiensi dari banyak perusahaan dan lembaga pemerintah. Kini, situasinya diperburuk dengan kebijakan pemotongan anggaran perjalanan dinas dan pelatihan oleh instansi pemerintah serta swasta, yang selama ini menjadi salah satu sumber utama pendapatan hotel dan venue MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).
Dampaknya terasa luas dari okupansi hotel yang menurun drastis, pembatalan event dalam jumlah besar, hingga ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menghantui para pekerja di sektor ini. Di tengah situasi yang tidak pasti, penting bagi para profesional di industri perhotelan untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga mulai berpikir strategis apa langkah terbaik untuk menghadapi badai ini?
Efisiensi Anggaran
Pada awal tahun 2025 ini, kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia. Hal ini merujuk pada instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Maksud dari kebijakan ini adalah dengan melakukan pemangkasan anggaran pada Kementerian, Lembaga, hingga anggaran daerah untuk menjaga kestabilan keuangan negara dan alokasi dana ke proyek-proyek strategis negara. Untuk belanja kementerian dan lembaga sendiri mengalami pemangkasan hingga Rp256,1 triliun. Kemudian untuk anggaran daerah sendiri sebesar Rp50,59 triliun. Efisiensi ini kemudian berdampak pada berbagai sektor ekonomi, salah satunya adalah industri hotel. Mari kita bahas mengenai bagaimana dampak efisiensi anggaran ini terhadap industri hotel.
Baca Juga: Concierge Adalah Profesi Kunci di Dunia Hospitality, Ini Peran dan Kisaran Gajinya
Dampak Efisiensi Anggaran Terhadap Industri Hotel
Efek domino dari efisiensi anggaran menciptakan dampak sistemik yang luas bagi industri perhotelan. Selain penurunan pendapatan, banyak hotel harus mengurangi layanan, menunda perawatan fasilitas, atau bahkan membatasi jam operasional restoran dan layanan kamar.
Hal ini karena banyak hotel dan sektor jasa yang terdampak akibat anggaran pemangkasan perjalanan dinas dan proyek pemerintah. Yang paling terasa adalah hilangnya stabilitas kerja bagi para karyawan hotel, mulai dari level staf hingga manajerial. Hotel yang sebelumnya mengoperasikan puluhan kamar dengan puluhan karyawan kini harus mengatur ulang beban kerja karena tidak lagi sepadan dengan tingkat hunian yang ada.
Industri yang dulu menjanjikan peluang karier luas dan dinamis, kini justru menghadapi ketidakpastian. Banyak tenaga kerja yang mulai merasa cemas dengan keberlangsungan profesinya, terutama mereka yang bekerja di bagian sales, banquet, event, dan F&B, yang sangat bergantung pada volume tamu grup atau korporat. Seperti di Jakarta, yang menurut surevy BPD PHRI DK Jakarta melaporkan bahwasanya terdapat penurunan tingkat okupansi hotel hingga 96,7%. Ini kemudian merujuk pada besarnya potensi badai PHK yang ada dalam industri hotel. Kemudian apa yang bisa kamu lakukan atau persiapkan untuk menghadapi ancaman ini?
Apa yang Bisa Kamu Persiapkan Menghadapi Ini?
Krisis dan badai phk akibat efisiensi anggaran adalah momen yang tidak bisa kita hindari, tetapi bisa kita antisipasi. Bila kamu saat ini masih bekerja di hotel atau bahkan sudah terkena dampak PHK maka inilah saatnya untuk mengambil langkah strategis. Ada beberapa hal penting yang bisa mulai kamu persiapkan:
Evaluasi Skill yang Kamu Miliki
Apa saja keahlian yang bisa kamu aplikasikan di industri lain? Misalnyaskill komunikasi yang baik, kemampuan melayani pelanggan, pengelolaan acara (event), penjualan (sales), hingga manajemen operasional yang biasa kamu lakukan di hotel. Skill-skill ini sebenarnya sangat dibutuhkan di banyak bidang seperti e-commerce, edukasi, digital marketing, hingga sektor pelayanan publik. Mulailah mencatat skill yang kamu punya dan coba sesuaikan dengan kebutuhan industri lain yang sedang berkembang. Kamu mungkin akan terkejut betapa banyak potensi yang sebenarnya sudah kamu miliki.
Update Portofolio dan CV
Buat daftar pengalaman kerja secara rinci, tidak hanya jabatan dan nama perusahaan, tetapi juga tugas spesifik dan pencapaianmu. Jika kamu pernah menangani tamu VIP, menyusun program pelatihan internal, atau membantu kelancaran event besar, itu semua bisa menjadi nilai tambah di mata perekrut. Semakin lengkap dan relevan portofoliomu, semakin besar peluang kamu untuk tampil menonjol di antara kandidat lain.
Baca Juga: Ini Contoh CV Content Creator yang Simpel Namun Tetap Powerful
Bangun Jejaring
Hubungi kembali teman-teman lama, mantan rekan kerja, atau kenalan dari industri lain. Jangan malu untuk menyampaikan bahwa kamu sedang mencari peluang baru atau ingin belajar hal baru. Banyak kesempatan kerja atau proyek justru datang dari jaringan pertemanan dan rekomendasi, bukan dari lowongan terbuka. Aktiflah di komunitas profesional, baik online (seperti LinkedIn) maupun offline, dan tunjukkan minatmu yang tulus untuk berkembang.
Jaga kesehatan mental dan fisik
Masa sulit seringkali membuat kita tertekan dan kelelahan, baik secara mental maupun fisik. Namun, penting untuk tetap menjaga keseimbangan agar kamu tetap bisa berpikir jernih dan mengambil keputusan yang tepat. Luangkan waktu untuk beristirahat, beribadah, berolahraga ringan, atau sekadar berbicara dengan orang-orang terdekat. Ingat, kamu tidak sendiri. Banyak orang sedang berjuang, dan kamu pun punya hak untuk beristirahat sejenak sambil tetap bergerak maju.
Pertimbangkan Switch Career
Salah satu opsi realistis yang patut dipertimbangkan adalah switch career atau beralih karier ke bidang lain yang lebih stabil atau relevan dengan keahlian yang kamu miliki. Banyak mantan staf hotel yang berhasil meniti jalan baru di sektor lain. Seperti customer service di industri e-commerce atau fintech, manajemen event secara freelance, training dan edukasi berbasis hospitality, pemasaran digital atau sales di luar sektor hospitality, hingga menjadi konsultan wisata atau pendamping desa wisata.
Kemampuan seperti melayani pelanggan, bekerja dalam tim, mengelola situasi kompleks, hingga menangani komplain secara profesional adalah soft skill yang sangat dibutuhkan di banyak industri saat ini. Maka, tidak ada alasan untuk merasa terjebak hanya di satu sektor. Melihat dan mengambil peluang baru bukan berarti mengkhianati pengalaman masa lalu, tetapi justru merupakan bentuk adaptasi dan pengembangan diri ke arah yang lebih luas dan menjanjikan.
Ambil Sertifikasi untuk Bekal Portofolio dan Menambah Skill
Salah satu cara paling konkret untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan karier adalah dengan mengambil sertifikasi profesi. Sertifikasi tidak hanya memperkuat portofoliomu, tetapi juga menjadi bukti resmi bahwa kamu memiliki kompetensi yang diakui secara nasional atau bahkan internasional.Beberapa sertifikasi yang relevan untuk kamu yang berasal dari industri hotel antara lain:
- Sertifikasi Customer Service
- Sertifikasi Event Organizer / Event Specialist
- Sertifikasi Konsultan Pariwisata
- Sertifikasi Digital Marketing
- Sertifikasi Tour Guide
Baca Juga: Siapa Sangka Profesi Tour Guide Punya Potensi Gaji Setinggi Ini
Di tengah ancaman badai krisis dan gelombang PHK yang melanda industri hotel, mengambil langkah strategis menjadi hal yang sangat penting. Salah satu langkah nyata yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat diri melalui berbagai sertifikasi profesi. Sertifikasi tidak hanya menjadi bukti bahwa kamu memiliki kompetensi di bidang tertentu, tetapi juga membuka peluang baru untuk beralih karier ke sektor yang lebih stabil atau berkembang. Dalam kondisi seperti ini, LSPP Jana Dharma Indonesia hadir sebagai solusi, menyediakan berbagai skema sertifikasi profesi yang relevan bagi para pekerja perhotelan dan pariwisata. Mulai dari customer service, manajemen event, hingga konsultan pariwisata, dan berbagai Skema Sertifikasi lainnya dari LSPP Jana Dharma Indonesia bisa membantu kamu membangun portofolio baru, meningkatkan kepercayaan diri, dan menyiapkan langkah berikutnya dalam perjalanan kariermu.
Info lebih lanjut, kamu dapat menghubungi:
- CS WhatsApp: +6282322795991
- Telp: (0274) 543 761
- Instagram: @jana_dharma_indonesia
- Email : [email protected]
Alamat Kantor Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Jana Dharma Indonesia:
Jl. Arimbi No.01, Kragilan, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284