Bongkar Cara Manajemen Keuangan Wisata yang Membawa Profit

Bongkar Cara Manajemen Keuangan Wisata yang Membawa Profit
Di balik ramainya wisatawan, spot selfie yang viral, dan festival lokal yang meriah, ada satu aspek penting yang sering luput dari perhatian: manajemen keuangan destinasi wisata. Padahal, tanpa sistem keuangan yang sehat dan terkelola dengan baik, sebuah destinasi wisata bisa mengalami stagnasi, bahkan gagal berkembang.Destinasi wisata bukan sekadar tempat liburan. Ia adalah sebuah entitas yang harus dikelola seperti bisnis profesional, punya pemasukan, pengeluaran, laporan keuangan, dan perencanaan jangka panjang. Untuk itu, manajemen keuangan menjadi pondasi utama dalam menjaga kelangsungan, kualitas, dan daya saing destinasi wisata.Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari dasar-dasar manajemen keuangan, peran pentingnya di dunia pariwisata, siapa yang bertanggung jawab mengaturnya, hingga contoh destinasi wisata yang sukses menerapkannya. Dan di bagian akhir, akan kami ajak kamu untuk naik level sebagai Manajer Keuangan Destinasi Wisata bersertifikat nasional.

Apa Itu Manajemen Keuangan? Dasar yang Harus Kamu Pahami

Sebelum masuk ke ranah pariwisata, kita perlu memahami dulu konsep manajemen keuangan secara umum. Secara sederhana, manajemen keuangan adalah proses perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan terhadap aktivitas keuangan dalam suatu organisasi atau entitas bisnis.Tiga komponen utama dalam manajemen keuangan adalah:

1. Perencanaan Keuangan (Financial Planning)

Menentukan tujuan keuangan jangka pendek dan panjang serta bagaimana cara mencapainya.

2. Penganggaran (Budgeting)

Menyusun anggaran pendapatan dan pengeluaran berdasarkan kebutuhan operasional dan strategis.

3. Pengawasan dan Evaluasi

Memastikan realisasi keuangan sesuai rencana, serta melakukan evaluasi kinerja secara berkala. Dalam konteks destinasi wisata, prinsip-prinsip ini diterapkan untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang masuk dan keluar digunakan secara efisien, transparan, dan berdampak langsung pada pengembangan destinasi.Baca Juga: Kenali Prospek Karier Manajer Jaminan Mutu Wisata

Pentingnya Manajemen Keuangan dalam Destinasi Wisata

Lalu, mengapa manajemen keuangan destinasi wisata sangat penting? Karena destinasi wisata bukan hanya menjual pemandangan, tapi juga pengalaman. Untuk menciptakan pengalaman yang konsisten dan berkesan, membutuhkan dana yang terkelola dengan baik.Berikut beberapa alasannya:

1. Menjamin Keberlanjutan Operasional

Tanpa sistem keuangan yang rapi, banyak destinasi wisata berakhir dengan pengelolaan asal-asalan. Mereka mungkin ramai di awal, tapi tidak bisa bertahan lama karena kekurangan dana untuk perawatan, promosi, atau inovasi.

2. Mendukung Pengembangan Infrastruktur

Infrastruktur seperti akses jalan, toilet umum, pusat informasi, dan spot foto yang aman semua membutuhkan dana. Dengan manajemen keuangan yang baik, alokasi dana untuk pembangunan bisa dilakukan secara tepat guna.

3. Menarik Investor dan Mitra

Destinasi wisata yang menunjukkan transparansi dan akuntabilitas keuangan cenderung lebih  investor maupun mitra strategis percayai. Ini penting untuk pengembangan jangka panjang.

4. Membantu Promosi yang Efektif

Kegiatan promosi seperti digital marketing, famtrip, atau media campaign memerlukan anggaran khusus. Pengelolaan dana yang profesional memungkinkan promosi dilakukan secara konsisten dan terukur.

5. Mendukung Pelestarian Lingkungan dan Budaya

Dana yang dikelola dengan baik juga bisa dialokasikan untuk program pelestarian alam dan budaya lokal, sehingga pariwisata tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tapi juga berkelanjutan secara sosial dan ekologis.Baca Juga: Apa Itu Arsitektur Lanskap? Intip Gaji dan Peluangnya!

Siapa yang Mengatur Keuangan Destinasi Wisata?

Di sinilah peran manajer keuangan destinasi wisata menjadi sangat penting. Mereka adalah individu atau tim yang secara khusus bertugas menyusun, mengelola, dan mengevaluasi sistem keuangan destinasi. Peran mereka bisa berada di bawah unit pengelola destinasi wisata, BUMDes, dinas pariwisata, atau lembaga swasta yang bekerja sama dengan pemerintah daerah.Tugas utama seorang manajer keuangan destinasi wisata mencakup:
  • Menyusun rencana anggaran tahunan destinasi
  • Mengatur arus kas dari tiket, retribusi, sponsor, dan donasi
  • Membuat laporan keuangan secara berkala
  • Mengawasi penggunaan dana agar tepat sasaran
  • Bekerja sama dengan manajer operasional dan pemasaran untuk menyusun strategi bersama
  • Mengidentifikasi sumber pendanaan alternatif
  • Memastikan kepatuhan terhadap regulasi pajak dan hukum
Tanpa manajer keuangan yang kompeten, potensi wisata sebesar apa pun bisa runtuh akibat salah kelola dana.

Tugas Lanjutan Seorang Manajer Keuangan Destinasi Wisata

Lebih dari sekadar “mengatur uang”, seorang manajer keuangan destinasi wisata juga memiliki tugas strategis yang berdampak besar pada masa depan destinasi.Berikut beberapa tugas lanjutan manajer keuangan destinasi yang perlu kamu ketahui:

1. Analisis Kelayakan Finansial Proyek

Saat ada rencana membangun fasilitas baru atau membuka cabang destinasi di lokasi lain, manajer keuangan bertugas melakukan analisis ROI (Return on Investment), proyeksi keuntungan, dan risiko keuangan yang mungkin terjadi.

2. Memonitor Tren dan Data Keuangan Wisatawan

Data keuangan seperti pola belanja wisatawan, musim ramai, dan periode sepi bisa menjadi bahan untuk menyusun strategi harga, promosi, atau event musiman.

3. Mengembangkan Model Bisnis Destinasi

Tidak semua destinasi hanya bergantung pada tiket masuk. Manajer keuangan bisa merancang model bisnis alternatif, seperti kerjasama merchandise, sponsor acara budaya, atau paket bundling dengan penginapan lokal.

4. Digitalisasi Sistem Keuangan

Mengadopsi aplikasi akuntansi, sistem pembayaran digital, dan dashboard keuangan online dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pelaporan keuangan.

5. Keterlibatan Komunitas Lokal

Manajer keuangan juga perlu memastikan bahwa pengelolaan dana destinasi berdampak pada pemberdayaan masyarakat lokal, baik melalui alokasi CSR, pelatihan, maupun pembukaan lapangan kerja.Baca Juga: Ini Strategi Destination Retail yang Bikin Orang Antre Belanja!

Contoh Destinasi Wisata yang Menerapkan Manajemen Keuangan dengan Baik

Berikut ini adalah dua contoh destinasi wisata di Indonesia yang telah menerapkan manajemen keuangan destinasi wisata dengan pendekatan yang patut diapresiasi, meskipun masing-masing masih memiliki tantangan yang perlu dibenahi.

1. Desa Wisata Banjarbaru, Lamongan

Desa Wisata Banjarbaru di Kabupaten Lamongan merupakan contoh inspiratif dalam pengelolaan keuangan destinasi berbasis masyarakat. Pada pengelolaannya, desa ini telah menunjuk seorang manajer keuangan destinasi wisata yang secara khusus bertanggung jawab mengatur seluruh arus keuangan Sunandes, dkk. (2022). Mulai dari pemasukan tiket wisata, parkir, hingga hasil kolaborasi dengan mitra lokal. Penunjukan ini bukan hanya formalitas, tetapi menjadi bagian dari upaya membangun sistem keuangan yang transparan dan terstruktur.Dana yang dikelola tidak hanya untuk kebutuhan operasional sehari-hari, namun juga dialokasikan ke pos pengembangan fasilitas, pelatihan SDM lokal, serta promosi wisata. Pelaporan keuangan dilakukan secara berkala kepada masyarakat melalui forum warga, yang turut memperkuat akuntabilitas pengelola dan menciptakan rasa memiliki di antara warga desa. Dengan pendekatan ini, Desa Banjarbaru tidak hanya tumbuh sebagai destinasi yang menarik secara visual, tetapi juga secara manajerial dan keuangan.

2. Taman Boneana, Kupang

Contoh berikutnya datang dari kawasan timur Indonesia, yakni Taman Boneana di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Meskipun taman ini masih dalam tahap pengembangan, namun dari sisi manajemen keuangan, sudah terlihat adanya kerangka kerja yang cukup sistematis. Pengelola telah menerapkan proses perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, pengawasan, dan evaluasi keuangan, yang menjadi fondasi penting dalam membangun sistem pengelolaan dana yang sehat Batagodo, dkk. (2024).Meski begitu, perlu diakui bahwa masih terdapat beberapa kekurangan, khususnya dalam hal penyesuaian dengan peraturan pokok pengelolaan keuangan dan pedoman resmi yang seharusnya dijadikan acuan. Namun, komitmen untuk menyusun laporan keuangan secara rutin, melibatkan komunitas dalam proses budgeting, serta transparansi penggunaan dana sudah menjadi langkah maju yang perlu diapresiasi. Ke depan, jika didukung oleh pelatihan teknis dan bimbingan kelembagaan, Taman Boneana memiliki potensi besar untuk menjadi contoh destinasi wisata bahari yang dikelola secara profesional dan akuntabel.Baca Juga: Peluang Karier Menarik di Sales Executive Destinasi Wisata

Saatnya Kamu Naik Level Jadi Manajer Keuangan Destinasi Wisata Profesional

Setelah membaca artikel ini, kamu pasti sudah sadar bahwa manajemen keuangan destinasi wisata bukan sekadar tentang mencatat pemasukan dan pengeluaran. Ini soal mengelola potensi, menggerakkan ekonomi lokal, dan memastikan pariwisata bisa berkembang secara berkelanjutan.Nah, kalau kamu tertarik untuk berperan langsung di bidang ini, sekarang saatnya kamu meng-upgrade diri dengan mengikuti Sertifikasi Manajer Keuangan Destinasi Wisata di LSPP Jana Dharma Indonesia. Jadilah profesional di balik layar yang menggerakkan roda destinasi wisata dengan sistem keuangan yang cerdas dan bertanggung jawab. Daftar sekarang di LSPP Jana Dharma Indonesia, dan wujudkan karier impianmu sebagai Manajer Keuangan Destinasi Wisata.

Info lebih lanjut, kamu dapat menghubungi:

Alamat Kantor Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Jana Dharma Indonesia:

Jl. Arimbi No.01, Kragilan, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.