Job Hugging: Menunda Resign di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

fenomena job hugging gantikan job hopping. Solusi ketidakpastian ekonomi

Udah berapa kali kamu maju mundur bikin surat resign dan mengajukannya ke kantormu, tapi sampai sekarang belum terealisasi juga? Ini tandanya kamu lagi ngalamin yang namanya job hugging.

Pasti lelah rasanya. Duduk di depan laptop sambil cek job portal, lihat temen-temen posting tentang pekerjaan baru mereka yang keren, sementara kamu merasa masih stuck di tempat yang sama. Tapi entah kenapa, setiap kali mau submit surat resign, ada aja yang bikin mundur. Ekonomi lagi goyah, harga kebutuhan sehari-hari naik terus, dan yang paling bikin khawatir, terutama para gen Z adalah gimana kalau sulit dapet kerjaan baru?

Ternyata kamu nggak sendirian kok. Menurut data CNBC, tingkat berhenti kerja di Amerika Serikat turun sekitar 2%, yang merupakan angka terendah sejak 2016. Ini menunjukkan kalau para pekerja memang merasa khawatir untuk mencari peluang di pekerjaan baru dan kurang percaya diri dengan kemampuan mereka di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Apa Bedanya Job Hugging dan Job Hopping?

Sebelum kita bahas lebih dalam, mari kita perjelas dulu perbedaan antara job hugging dan job hopping.

Job hopping itu kebiasaan pindah-pindah kerja dalam rentang waktu yang relatif singkat, biasanya 1-2 tahun sekali. Orang yang job hopping biasanya aktif nyari peluang baru buat naik gaji, dapat posisi lebih tinggi, atau coba pengalaman di industri berbeda.

Sementara job hugging itu sebaliknya. Setelah fenomena job hopping di mana para pekerja ramai-ramai pindah kerja, kini muncul fenomena job hugging yang merupakan kebalikannya. Ini adalah kecenderungan pekerja bertahan di pekerjaan mereka saat ini, meski tidak bahagia atau bahkan sudah burn out. Bukan karena passionate sama pekerjaannya, tapi sebagai strategi bertahan menghadapi apa yang akan terjadi di masa depan.

Gambarannya begini, job hopping itu kayak orang yang selalu penasaran sama rumput tetangga yang lebih hijau, padahal miliknya sendiri mungkin saja lebih hijau dan sehat. Sementara job hugging itu kayak orang yang udah tau rumputnya mulai kekuning-kuningan tapi masih enggan pindah karena takut ribet ngurusin ini-itu dan nggak yakin bakal dapet yang lebih baik.

Fenomena Job Hugging di Industri Pariwisata

Nah, kalau bicara soal industri pariwisata, fenomena job hugging ini makin terasa banget. Menurut Forbes, ada beberapa alasan utama kenapa orang melakukan job hugging, yaitu

– Maraknya PHK
– Ketidakstabilan ekonomi dalam negeri dan global yang berkepanjangan
– Perlambatan pasar tenaga kerja yang bikin susah cari kerja baru
– Adopsi AI yang pesat dan menciptakan ketidakstabilan pekerjaan

Di industri pariwisata, kondisi ini makin kompleks lagi. Di Indonesia sendiri, kebijakan efisiensi anggaran pemerintah seperti pisau bermata dua. Di satu sisi mengurangi pengeluaran operasional pemerintah yang tidak perlu, namun di sisi lain Industri Pariwisata terpengaruh melalui penurunan permintaan akan produk UMKM, MICE di hotel, dan kunjungan ke destinasi-destinasi pariwisata.

Kami paham concern kamu. Kondisi ini mau tidak mau memaksa masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah untuk survive bagaimana pun caranya. Tapi hati-hati, karena menurut Direktur Riset Ekonomi Indeed Hiring Lab Amerika Utara, Laura Ullrich, ada beberapa risiko dari job hugging:

– Sulit berkembang karena stuck di zona aman
– Perputaran pasar kerja jadi tambah lambat, yang berarti sedikit peluang baru
– Dipecat karena tak ada perkembangan skill atau kontribusi
– Pekerja tak dapat mengalami kenaikan pendapatan yang signifikan

Industri pariwisata sekarang bukan lagi hanya soal jadi guide atau staff hotel aja. Ada sustainable tourism, digital tourism marketing, travel tech, hospitality management, dan masih banyak lagi. Peluang karir di dalam negeri makin beragam, belum lagi kalau kamu tertarik kerja di luar negeri.

Tapi gimana caranya keluar dari job hugging tanpa ambil risiko yang terlalu besar? Jawabannya: tingkatkan value diri kamu!

Di sinilah sertifikasi profesi pariwisata jadi game changer. Dengan punya sertifikasi BNSP yang diakui, kamu nggak perlu lagi takut mencari peluang baru. Bahkan, peluang yang lebih besar dengan gaji lebih tinggi bisa jadi lebih mudah kamu raih.

LSP Pariwisata Jana Dharma Indonesia menyediakan berbagai sertifikasi yang bisa jadi bekal kamu keluar dari job hugging. Mulai dari sertifikasi tour guide, koordinator pemasaran, juru foto destinasi, hingga sustainable tourism management yang lagi naik daun.

dengan sertifikasi yang tepat, kamu bisa:
– Punya bargaining power lebih tinggi saat interview
Qualify untuk posisi-posisi dalam negeri maupun luar negeri
– Mendapat pengakuan profesional yang kredibel di era digital
Network dengan praktisi industri lainnya
– Lebih siap menghadapi perubahan teknologi dan AI di industri pariwisata

Yang paling menarik, dengan sertifikasi ini kamu jadi punya pilihan karir yang lebih banyak. Nggak cuma terpaku di satu posisi atau satu perusahaan. Mau kerja di cruise ship? Bisa. Pengen jadi destination manager? Why not.

Jadi, daripada terus job hugging karena merasa nggak ada pilihan lain, segera persiapkan dirimu untuk upgrade skill dan sertifikasi. Sehingga kamu bisa siap dan percaya diri untuk pindah kerjaan lebih cepat.

Siap Terbebas dari Job Hugging?

Job hugging memang terasa aman di tengah ketidakpastian ekonomi, maraknya PHK, dan adopsi AI yang pesat. Tapi jangan sampai rasa aman ini malah bikin kamu stuck dan nggak berkembang, terutama di industri pariwisata yang dinamis kayak sekarang.

Solusinya bukan langsung resign besok, tapi mulai persiapkan diri dengan skill dan sertifikasi yang tepat. Dengan begitu, kamu punya senjata yang cukup untuk mencoba peluang-peluang baru tanpa takut terjebak dalam risiko job hugging. Yuk, mulai investasi dengan mengikuti sertifikasi profesi pariwisata sesuai kebutuhanmu. Konsultasi gratis buat tahu sertifikasi mana yang paling cocok sama karier goal kamu.

Masa depan industri pariwisata Indonesia ada di tangan profesional-profesional berkualitas seperti kamu. Saatnya upgrade diri dan raih peluang karier yang lebih besar!

Info lebih lanjut, kamu dapat menghubungi:

Alamat Kantor Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Jana Dharma Indonesia:

Jl. Arimbi No.01, Kragilan, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.