Pariwisata Berkualitas jika Turis Makin Betah Tinggal
LSP Pariwisata | Sertifikasi Usaha Pariwisata -Pariwisata tanpa Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional akan sulit berkembang. Maka perlu pembenahan dulu di sektor SDM, yang nantinya mampu mengelola kekayaan budaya Indonesia sebagai daya tarik pariwisata. Dengan SDM yang profesional juga bisa mengembangkan ekonomi kreatif, sekaligus meningkatkan pendapatan devisa negara. “Saya melihat, Indonesia sangat kaya dengan budaya. Masing-masing daerah punya daya tarik yang luar biasa. Sebagai contoh, di Bandung Jawa Barat, seni angklung sudah menjadi ikon daerah tersebut. Tidak heran jika banyak turis asing yang berusaha belajar angklung di sana. Demikian juga dengan Bali, cukup terkenal dengan pemahat patungnya. Itu sangat menarik untuk mendatangkan turis asing,” kata Dra. Sarwo Budi Wiryanti Sukamdani, Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia, saat ditemui di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.
Menurut Wiryanti, pariwisata dan ekonomi kreatif harus menjadi prioritas pembangunan ekonomi nasional. Sektor ini sudah terbukti banyak memberikan kontribusi bagi pendapatan negara. Untuk itu Bappenas harus menempatkan sektor pariwisata sebagai prioritas utama setelah sektor Dikbud dan sektor kesehatan. Artinya juga, anggaran promosi pariwisata harus meningkat tajam.
“Kualitas pariwisata sering diukur dengan lama tinggalnya turis. Jika turis makin betah tinggal, artinya pariwisata daerah setempat makin berkualitas. Kebetahan turis tidak tergantung pada pelayanan hotel, mereka bisa juga tertarik berlama-lama di suatu daerah karena ingin mencicipi kuliner, ingin menonton seni pertunjukan tradisional, hingga tergoda membeli cinderamata yang unik,” papar perempuan yang akrab dipanggil Yanti ini.
Yanti menambahkan, jangan lupakan juga untuk berpromosi. Sekalipun memiliki potensi wisata yang bagus, tidak akan ada artinya jika tanpa melakukan promosi. Langkah promosi bisa juga dilakukan dengan menggelar berbagai event kegiatan. Misalnya, rutin menggelar festival budaya setiap tahunnya.
“Di luar Jawa masih sedikit yang menggelar festival tahunan. Jadi kunjungan turis masih terkonsentrasi di Jawa dan Bali. Masyarakat di luar Jawa perlu didorong lagi untuk lebih kreatif, menampilkan potensi seni budayanya agar lebih dikenal masyarakat internasional,” ujarnya
Tinggalkan Balasan