fbpx

Mengungkap Tugas dan Tantangan Ketua Desa Wisata Terkini

Pernah kebayang nggak, kalau kamu bisa berdiri di garda depan, membawa nama desa wisata di daerahmu dikenal secara nasional bahkan internasional? Jadi tokoh yang bukan cuma dihormati, tetapi juga dipercaya memimpin dan menciptakan dampak nyata bagi masyarakat. Kalau kamu punya semangat untuk memajukan pariwisata berbasis lokal, maka jadi Ketua Desa Wisata adalah panggung ideal buat kamu. Tetapi, untuk jadi pemimpin yang dihormati dan diakui, kamu butuh kompetensi yang teruji. Di sinilah sertifikasi profesi memainkan peran penting dalam perjalanan karier kamu.

Apa Itu Ketua Desa Wisata?

Ketua Desa Wisata adalah pemimpin utama yang bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sebuah desa wisata secara langsung. Peran ketua tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga strategis dan komunikatif. Sebagai ketua, kamu menjadi penghubung utama antara potensi desa wisata dengan berbagai pihak eksternal seperti pemerintah, media, pelaku industri pariwisata, hingga wisatawan.

Seorang ketua desa wisata harus memiliki visi yang jelas, mampu mengenali peluang pengembangan, serta piawai membangun sinergi antara masyarakat dan stakeholder. Posisi ini bukan hanya soal jabatan, tetapi membawa tanggung jawab besar untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik desa wisata dengan pendekatan yang profesional dan terstruktur.

Baca Juga: Temukan Aktivitas Seru dan Inspiratif di 5 Desa Wisata Jogja

Struktur Kepengurusan yang Tepat dalam Desa Wisata

Dalam mengelola desa wisata, struktur organisasi yang rapi dan fungsional jadi kunci utama kesuksesan. Struktur ini harus mencerminkan prinsip kolaboratif dan efektif, agar setiap program dapat berjalan dengan lancar dan akuntabel. Di dalam asosiasi biasanya ada Ketua Umum, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan beberapa divisi teknis seperti promosi, pengembangan SDM, kemitraan, serta monitoring dan evaluasi. Berikut merupakan salah satu contoh struktur organisasi atau kepengurusan yang tepat dalam pengelolaan desa wisata.

struktur kepengurusan desa wisata

Sumber: Singgalen (2023)

Sebagai ketua, kamu perlu memastikan bahwa tiap peran bekerja sesuai fungsi dan mendukung pencapaian tujuan bersama. Struktur yang solid ini membantu kamu memimpin dengan lebih efisien, sekaligus menjaga kepercayaan semua anggota asosiasi dan stakeholder eksternal.

Baca Juga: Ini Rincian Tugas Koordinator Pemasaran Desa Wisata yang Paling Krusial

Tugas Ketua Asosiasi Desa Wisata

Menjadi ketua desa wisata adalah peran strategis yang menuntut kepemimpinan sejati. Kamu bukan hanya mengelola organisasi, tetapi juga memegang tanggung jawab sosial, budaya, ekonomi, dan masa depan pariwisata berbasis masyarakat di desamu. Berikut tujuh tugas utama yang akan kamu jalani:

1. Menyusun Visi dan Strategi Pengembangan Desa Wisata

Sebagai ketua desa wisata, kamu harus memiliki visi jangka panjang yang jelas untuk masa depan desa. Visi ini kemudian diterjemahkan menjadi strategi konkret yang mencakup pengembangan produk wisata, promosi, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Strategi ini penting agar pengembangan desa wisata berjalan terarah dan berkelanjutan.

2. Membangun Koordinasi dan Sinergi Antar Warga dan Pemangku Kepentingan

Ketua desa wisata berperan sebagai jembatan penghubung antara masyarakat desa, pemerintah, pelaku usaha, dan wisatawan. Kamu harus mampu menyatukan berbagai pihak dengan latar belakang dan kepentingan berbeda melalui komunikasi yang efektif agar tercipta kolaborasi yang saling mendukung.

3. Menjalin Kemitraan dengan Pemerintah dan Pihak Swasta

Membangun jejaring dengan berbagai pihak, seperti dinas pariwisata, lembaga pendanaan, serta sektor swasta, sangat penting untuk membuka peluang kerja sama dan mendapatkan dukungan yang dibutuhkan desa wisata. Peranmu adalah memastikan desa bisa mengakses sumber daya dan program yang tersedia.

4. Meningkatkan Kapasitas SDM dan Komunitas Desa Wisata

Pemberdayaan masyarakat menjadi inti keberhasilan desa wisata. Ketua bertugas memfasilitasi pelatihan dan edukasi agar warga dapat meningkatkan keterampilan dalam pelayanan, promosi digital, manajemen, dan inovasi produk wisata yang menarik bagi pengunjung.

5. Mengelola Program Kerja dan Keuangan Desa Wisata

Sebagai ketua, kamu harus merencanakan program kerja tahunan, mengorganisir pelaksanaan kegiatan, serta mengawasi penggunaan dana secara transparan dan akuntabel. Manajemen keuangan yang baik akan menjaga kepercayaan masyarakat dan mitra kerja.

6. Menjadi Representasi Resmi Desa Wisata di Forum-forum Penting

Ketua desa wisata menjadi wajah dan suara desa dalam berbagai pertemuan, seminar, atau kegiatan promosi. Kamu harus mampu berkomunikasi dengan baik dan profesional untuk mewakili kepentingan desa serta membangun citra positif.

7. Menjadi Inspirator dan Penggerak Perubahan di Desa

Lebih dari sekadar pemimpin administratif, kamu harus mampu menginspirasi dan memotivasi masyarakat untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi desa wisata. Sikap keteladanan dan komitmen menjadi kunci keberhasilan perubahan.

Baca Juga: Maksimalkan Potensi Digitalisasi Desa Wisata Kembangkan Sektor Pariwisata

Tantangan yang Dihadapi Sebagai Seorang Ketua Asosiasi Desa Wisata

Menjadi Ketua Desa Wisata adalah kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab besar. Kamu dituntut tangguh, adaptif, dan terus berkembang. Tantangan bukan untuk dihindari, melainkan untuk dimenangkan, dengan bekal kompetensi yang tepat.

Berikut ini adalah tantangan utama yang akan kamu hadapi dalam peran ini:

1. Koordinasi Warga dengan Karakter Beragam

Menyatukan warga desa yang memiliki latar belakang budaya dan kepentingan berbeda tidak mudah. Ketua harus memiliki kemampuan komunikasi inklusif dan kepemimpinan yang mampu merangkul semua pihak agar bergerak bersama dalam visi yang sama.

2. Keterbatasan SDM dan Infrastruktur

Minimnya tenaga terlatih dan fasilitas dasar bisa menghambat pengembangan desa wisata. Namun, hal ini juga menjadi peluang untuk berinovasi dengan pelatihan, pengembangan kapasitas, dan menjalin kemitraan strategis guna mengatasi keterbatasan tersebut.

3. Perubahan Tren Wisata yang Cepat

Dunia pariwisata sangat dinamis dan tren bisa berubah dengan cepat. Ketua harus selalu update dengan perkembangan pasar dan mampu menyesuaikan strategi agar desa wisata tetap relevan dan menarik bagi wisatawan modern.

4. Keterbatasan Dana dan Akses Pendanaan

Dana yang terbatas sering menjadi kendala besar dalam pelaksanaan program. Namun, dengan pendekatan profesional dan bukti kinerja yang baik, ketua dapat membuka peluang pendanaan dari investor, sponsor, atau lembaga pemerintah.

5. Minimnya Kepercayaan dari Masyarakat dan Stakeholder

Kepercayaan adalah modal utama dalam mengelola desa wisata. Ketua harus mampu menunjukkan hasil nyata dan transparansi dalam pengelolaan agar masyarakat dan para pemangku kepentingan yakin dan mendukung setiap program yang dijalankan.

6. Dinamika Internal dan Konflik Kepentingan

Perbedaan pendapat, ego, atau konflik kepentingan antar warga atau kelompok bisa mengganggu proses pengembangan desa wisata. Ketua perlu memiliki kemampuan mediasi dan menjaga netralitas agar fokus pada tujuan bersama tetap terjaga.

Baca Juga: Aktivitas Seru yang Wajib Kamu Coba di Desa Wisata Bali

Sudah Siap Menjalankan Semua Tugas dan Tantangan Ini?

Semua tugas ini bisa kamu jalani dengan lebih mantap jika kamu memiliki Sertifikasi Resmi Ketua Desa Wisata dari LSPP Jana Dharma Indonesia. Sertifikasi ini bukan hanya bukti formal, tetapi juga pembekalan nyata untuk kamu menjadi pemimpin desa wisata yang profesional, tangguh, dan berdampak besar.

LSPP Jana Dharma Indonesia adalah lembaga sertifikasi profesi resmi yang berlisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Sertifikasi di sini bukan sekadar pelatihan, tetapi sebuah proses penilaian dan pengakuan kompetensi yang menyeluruh dan aplikatif sesuai standar SKKNI.

Dalam proses sertifikasi, kamu akan diuji oleh para praktisi berpengalaman yang memahami kebutuhan dunia desa wisata secara nyata. Selain itu, selama kegiatan sertifikasi berlangsung, kamu juga akan menikmati fasilitas pendukung seperti konsumsi gratis, coffee break, serta modul pendukung yang membantu kamu lebih siap menghadapi ujian kompetensi.

Dengan mengikuti sertifikasi ini, kamu tidak hanya memperoleh sertifikat resmi yang diakui secara nasional, tetapi juga bergabung dalam komunitas alumni yang aktif dan saling mendukung untuk terus berkembang. Ini adalah langkah penting untuk menunjukkan bahwa kamu adalah Ketua Asosiasi Desa Wisata yang profesional dan berdaya saing.

Info lebih lanjut, kamu dapat menghubungi:

Alamat Kantor Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Jana Dharma Indonesia:

Jl. Arimbi No.01, Kragilan, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta