fbpx

Sertifikasi Kompetensi, Dapat Menjadi Tolak Ukur Keberhasilan Pendidikan dan Pelatihan

jogja culinary schoolLSP Pariwisata | Sertifikasi Usaha Pariwisata- Dalam kegiatan uji kompetensi yang dilaksanakan oleh LSP Pariwisata Cabang DIY bekerjasama dengan Jogja Culinary School terungkap beberapa hal penting yang patut menjadi catatan bagi lembaga pelatihan dan lembaga pendidikan di Indonesia mengenai pentingnya pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi kompetensi. Keseriusan lembaga dalam mendidik siswanya menjadi poin amatan LSP Pariwisata dalam kesuksesan anak didiknya. Penerapan kurikulum berbasis kompetensi dengan lebih banyak memberikan porsi praktek  dibandingkan dengan porsi teori dapat menciptakan tenaga kerja yang siap kerja dan siap pakai secara instan. Koordinator pelaksana teknis LSP Pariwisata DIY, Hairullah Gazali  mengungkapkan apresiasinya terhadap Jogja Culinary School (JCS) yang telah serius mendidik siswanya dan mendorong siswanya untuk mengikuti uji kompetensi ditengah banyaknya lembaga pelatihan yang mengejar kuantitas dibanding kualitas lulusannya. Bagi Hairullah, lembaga pelatihan yang baru tidak berarti menghasilkan lulusan yang “abal-abal” , terbukti siswa JCS mampu menjalani prosedur uji kompetensi dan dinyatakan 100% kompeten.

JCS sendiri  merupakan sekolah calon chef -non formal- yang menerapkan metode pembelajaran berbasis praktek (practice Based Learning) dengan system yang digunakan adalah Cooking Class Competition. “Lembaga kami ingin mendorong terciptanya naker yang kompeten”, kata M sidik K. Tomsyo selaku Direktur Jogja Culinary School. “Bahkan kami membatasi peserta didik maksimal 5 (lima) peserta setiap kelasnya, dengan harapan peserta dapat dengan mudah memahami, menyerap, ilmu yang disampaikan oleh lembaga, sehingga lembaga juga dapat memandu dan memantau perkembangan setiap peserta yang mengikuti pendidikan dan pelatihan” Tambah Sidik. “Kali ini kami bekerjasama dengan LSP Pariwisata sebagai salah satu bentuk filter kepada lulusan kami, dan sekaligus sebagai bekal nantinya dilapangan” tandas Sidik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *