Tingkatkan Potensi SDM Pariwisata Lintas Negara Melalui Sertifikasi Profesi

Dalam era globalisasi, kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pariwisata menjadi kunci utama untuk bersaing di pasar internasional. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Nunung Sobari menyoroti pentingnya pengembangan SDM bidang pariwisata lintas negara sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri pariwisata Indonesia.
Ia mengatakan, pengembangan sumber daya manusia (SDM) bidang pariwisata menghadapi tantangan global yang memerlukan solusi agar kemampuan mereka dapat menembus batas negara, wilayah, dan benua. “Adanya kecenderungan kepariwisataan dunia, dewasa ini menghendaki penanganan pariwisata oleh tenaga-tenaga profesional, berstandar dan bersertifikat internasional,” kata Nunung Sobari di Bandung, pada Minggu 25 Mei 2014 lalu.
Ia menyebutkan, hal itu akan menjamin terpenuhinya tuntutan kebutuhan standar pelayanan bagi para wisatawan serta mencegah tuntutan perginya wisatawan karena tidak terpenuhinya standar pelayanan pemberi jasa pariwisata sebagaimana disyaratkan. Fenomena itu, menurut Nunung Sobari, bukan hanya dituntut di Indonesia saja, melainkan berlaku bagi semua destinasi pariwisata di dunia. Terlebih dengan ditandatanganinya MRA (Mutual Recognition Arrangement) antarnegara anggota ASEAN, menuntut upaya sertifikasi standar pelayanan yang dapat diterima bagi sesama anggota ASEAN.
“Pariwisata merupakan industri jasa yang pada umumnya melibatkan manusia sebagai faktor penggeraknya, maka peran SDM merupakan faktor kunci dan strategis,” katanya. Ia juga menyebutkan sektor pariwisata sepenuhnya tergantung kepada manusia yang membuat industri tersebut berlangsung. Kualitas atau kompetensi manusia melayani para wisatawan sebagai konsumen dalam industri ini sangat menentukan kepuasan wisatawan serta keberhasilan suatu daerah tujuan wisata dibandingkan dengan yang lainnya.
“Dalam pengembangan kepariwisataan, masalah penyediaan, pembinaan, pelatihan, serta sertifikasi kompetensi SDM perlu mendapat perhatian utama,” katanya. Upaya peningkatan pengetahuan dan kemampuan pelaksanaan (kompetensi) bidang kepariwisataan dengan standar dan kualifikasi yang mendapat pengakuan internasional sudah saatnya direncanakan dan ditingkatkan.
Tidak hanya hanya bagi para pelaku (operator), yakni pimpinan dan staf perusahaan pariwisata, seperti hotel, kawasan wisata, atraksi wisata dan sebagainya, tapi juga bagi pemangku kewenangan pengaturan (regulator), yakni pimpinan dan pelaksana kebijakan pariwisata di instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Industri pariwisata terus berkembang dengan cepat dan standar pelayanan yang diharapkan oleh wisatawan juga meningkat. Melalui program lintas negara, pekerja pariwisata Indonesia dapat belajar dan mengadopsi praktik terbaik dari negara-negara yang telah lebih maju di bidang ini. Ini mencakup teknik layanan pelanggan, manajemen destinasi, dan inovasi produk wisata.
“Dengan memiliki sumber daya manusia yang berkualifikasi internasional, manajemen pariwisata Indonesia tidak akan dianggap remeh oleh negara lain, bahkan tidak mustahil tenaga-tenaga kita bisa diterima bekerja di luar negeri,” katanya. Nunung Sobari menambahkan, SDM sektor kepariwisataan sebagai motor penggerak kelangsungan industri merupakan pelaku utama yang menciptakan produk inti pariwisata serta salah satu faktor penentu daya saing industri.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi kami :
WhatsApp : +6282322795991
Telp : 0274 543 761
Instagram : @jana_dharma_indonesia
Email : [email protected]
Tinggalkan Balasan