fbpx

SDM Hotel Disertifikasi Secara Resmi oleh LSP Pariwisata Jana Dharma Indonesia

Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata | LSP Pariwisata | Sertifikasi Kompetensi Pariwisata- Menyambut berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia melakukan sertifikasi terhadap sumber daya manusia pada hotel-hotel jaringan lokal. Dari sekitar 3.000 hotel, baru 40 persen yang menjalani program itu. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Luar Negeri Jon Masli, Minggu (31/8/2014), di Jakarta.Menurut dia, sertifikasi dan uji kompetensi bagi SDM yang bergerak dalam bidang perhotelan penting dilakukan untuk meningkatkan daya saing di tengah gempuran SDM asing yang nantinya akan datang ketika MEA resmi berlangsung pada 2015. ”Sebanyak 3.000 hotel menjadi anggota kami, mulai dari hotel tak berbintang atau hotel melati amaris making bedhingga hotel berbintang satu sampai lima. Semua pegawainya nanti harus tersertifikat dan lolos uji kompetensi,” kata Jon.

Untuk keperluan itu, PHRI bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

PHRI menargetkan sertifikasi bagi seluruh pegawai hotel, mulai dari koki (chef), front desk dan resepsionis, tenaga kebersihan (cleaning service), pembawa barang (porter), pelayan (waiter dan waitress), hingga petugas keamanan (security), bisa diselesaikan dua tahun lagi. Sertifikasi itu diberikan oleh BNSP.

”Khusus untuk petugas keamanan, kami telah bekerja sama dengan Polri selama 2,5 tahun. Intinya, setiap tenaga keamanan hotel di daerah harus mendapatkan sertifikat kelayakan dan lolos uji kompetensi yang dilakukan oleh kepolisian daerah setempat,” ujarnya.

Pelatihan internal

Rencana sertifikasi bagi SDM perhotelan oleh PHRI ditanggapi positif oleh pengelola hotel-hotel jaringan lokal. ”Setiap tiga bulan sekali, kami memang mengadakan pelatihan kepada internal SDM kami. Namun, belum ada sertifikasi khusus dalam latihan itu. Rencana sertifikasi yang dilakukan oleh PHRI itu baik sekali untuk menjaga kualitas layanan dan kompetensi SDM perhotelan,” kata Michel Atihuta, Public Relation Officer Hotel Blue Sky, Jakarta.

Hal senada diungkapkan Sales Marketing Manager Hotel Mambruk Anyer, Banten, Ivi Daspi. ”Terlebih lagi, SDM harus dibekali kemampuan melayani tamu sesuai dengan karakter dan gaya hotel bersangkutan sehingga hotel kita tetap punya nilai tambah dibandingkan dengan hotel-hotel lain,” kata Ivi.

Tidak hanya di bidang perhotelan, pelatihan di bidang layanan tur dan perjalanan juga diperlukan menjelang MEA.

Manager Training Centre Asosiasi Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) Saartje Mamoedi menambahkan, saat ini kompetensi tenaga bagian tiket masih rendah. ”Perusahaan perjalanan umumnya asal ambil pegawai yang bisa komputer untuk ditempatkan di bagian tiket. Idealnya mereka dibekali kemampuan melayani konsumen, selain mencarikan jadwal penerbangan dan harganya secara cepat dan tepat,” ujarnya.

———————————————————————————————————–

Uji Kompetensi Perhotelan (SKEMA Sertifikasi House Keeping, Front Office, Food and Baverage)

Untuk informasi lebih lanjut dan proses pendaftaran, hubungi kami:

WhatsApp : (+62)82322795991
Telp : 0274 543 761 (Ninda)
Instagram : @jana_dharma_indonesia
Email : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *